Geng Motor Berulah Bikin Warga Resah

TintaSiyasi.com — Dinamika kehidupan dalam sistem kapitalisme memunculkan fenomena geng atau klub motor yang awalnya dilatarbelakangi oleh penyaluran hobi. Tak sedikit juga yang menjadikan geng motor sebagai wadah untuk mengeksiskan diri. 
Namun, pada akhirnya tidak sedikit yang mulai melakukan kegiatan-kegiatan negatif yang mengganggu ketertiban masyarakat. Walaupun hanya untuk hiburan tapi perkumpulan tanpa visi dan misi yang jelas bisa mengarah pada aktivitas yang menyimpang. 
Geng motor berulah lagi di kota yang terkenal dengan sebutan kota kembang itu. Warga merasa resah dengan adanya aksi para pemuda brutal dengan kebisingan motornya dan kenakalannya di tempat umum. 
Pada Jum’at (27/5/2022), Jajaran Polresta Bandung bertemu dengan pengurus sejumlah kelompok geng motor di Polresta Bandung. Di antara geng motor yang hadir yaitu, Kelompok XTC, Monraker, Brigez, dan GBR. Dalam kegiatan itu, dilakukan deklarasi bersama untuk sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polresta Bandung (Pasjabar.com, 27/05/2022).
Keamanan dan ketertiban seolah tak pernah dirasakan warga karena aksi geng motor itu. Selain dengan kebisingan motornya juga menyebabkan nyawa manusia melayang. Gaya hidup yang menantang maut pun dilakukan demi meraih eksistensi diri. Di mata mereka nyawa manusia itu tidak ada harganya. Mengapa para pemuda itu sampai bisa melakukan hal seperti itu?
Memang, hal yang manusiawi apabila pemuda ingin eksis sebagai wujud pencarian jati diri agar hidupnya punya arti. Tapi akan sangat fatal jika para pemuda itu tidak mempunyai tujuan hidup yang benar, eksistensi jadi ajang trial and error.
Sistem kapitalisme liberalisme telah gagal mencetak pemuda yang mempunyai tujuan hidup yang benar. Para pemuda hidup tanpa arah yang pasti. Prioritas pemuda dalam sistem kufur ini hanya dunia semata. Bahkan memandang nyawa manusia tak ada artinya dibandingkan cuan dan eksistensi diri yang salah. 
Maka penting sekali para pemuda mempunyai tujuan hidup yang benar. Karena dengan mempunyai tujuan hidup yang benar, apapun yang dilakukan akan terarah dan tidak sebatas melampiaskan nafsu syahwat semata dalam mengejar dunia. 
Nasihat Imam Syafi’i, “Demi Allah hakikat seorang pemuda adalah dengan ilmu dan takwa; jika kedua hal itu tiada padanya maka tak bisa disebut pemuda”. 
Untuk menjadikan para pemuda Muslim mempunyai tujuan yang benar, ada 3 (tiga) pilar yang sangat berpengaruh, yaitu:
Pertama, keluarga. Keluarga adalah madrasah yang pertama dan utama. Peran orang tua sangat penting dalam mendidik, mengasuh, dan menjaga generasi yang berlandaskan keimanan da ketakwaan kepada Allah SWT. 
Kedua, masyarakat. Masyarakat pun sangat penting pengaruhnya terhadap generasi. Masyarakat sebagai pengontrol perilaku anak dari kejahatan dan kemaksiatan. Dengan diterapkannya kehidupan sosial Islam, masyarakat akan selalu beramar makruf dan nahi munkar kepada siapapun. 
Ketiga, negara. Negara sebagai pelindung dan pengurus umat. Seperti yang telah diterangkan dalam hadis berikut:
Seorang imam (khalifah) adalah pemelihara dan pengatur urusan rakyat, ia akan dimintai pertanggungjawaban atas urusan rakyatnya” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Negara mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang menyangkut generasi. Bukan hanya solusi represif (sanksi), tapi juga preventif (pencegahan) dan kuratif (bimbingan) ke arah pemberdayaan pemuda yang benar dan tepat. Karena mereka adalah aset generasi yang harus diselamatkan. 
Itulah solusi Islam dalam menjaga dan memberdayakan pemuda sebagai aset generasi yang dilandasi keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Pemuda dengan visi misi akhirat hanya lahir dalam sistem Islam. 
Wallahu a’lam bishshawab. []
Oleh: Yans Ummu Hasya
Aktivis Muslimah Ideologis

source https://www.tintasiyasi.com/2022/06/geng-motor-berulah-bikin-warga-resah.html

By anakislam Dikirimkan di Berita

Tinggalkan komentar